Cerita "Asal Usul Penebangan Pohon" Karya Allisaanul Ilmi

Author Allisaanul Ilmi
Kelas : X MIA1
Sekolah : Madrasa Aliah Negri (MAN) Tolitoli

Asal Usul Penebangan Pohon

  Konon di suatu desa, hiduplah orang-orang desa di sana (*iyalah, mau dimana lagi -_-). Dan di desa tersebut, hidup seorang gadis cantik yang bernama Mawar. Dan dikenal sebagai kembang desa. Parasnya yang jelita, senyum yang menawan, bulu kaki yang lentik, tubuh yang kekar, membuatnya banyak di gilai oleh para ibu-ibu (*lah, ini mawar apa bambang :v). Digilai oleh para ibu-ibu, karena banyak yang ingin menjadikannya menantu. Karena selain cantik, ia pun wanita perkasa yang mampu angkat beban belanjaannya sendiri. Mawar ialah seorang wanita yang sederhana, ia tinggal di gubuknya seorang diri. Karena, orangtuanya menjadi TKI di desa seberang (*tragis). Sehari-hari ia bangun tidur, lalu berterus mandi, dan tidak lupa gosok gigi., tapi, lama-kelamaan, ia bosan dengan aktivitasnya selama ini, dan ia pun menggantinya dengan gosok gigi, berterus mandi dan tidak lupa tidur lagi. Memang-memang pekerjaan ini menguras begitu banyak tenaga. (*waah, hebatt)

Pada suatu hari, Mawar bertemu dengan Jesicca di warung. Jessica merupakan teman Mawar yang baru saja pulang dari Australi. Di warung, Mawar diajak Jessica untuk berbincang sambil meminum kopi. Mawar yang memang kebetulan haus sejak tadi, sangat girang dan menyetujui ajakan Jessica. Ia pun memesan kopi kesukaannya yakni kopi TORABUKA. Tanpa diketahui, ternyata Jessica menaruh bubuk Sianida di kopi mawar untuk membalaskan dendamnya sejak masih dalam rahim. Entah apa yang ada dalam pikirannya, tapi caranya berhasil (*yee semangat jessica ^_^). Mawar yang setelah minum kopinya, terasa pusing dan mual. Ia pun, pulang kerumah dengan mulut berbusa, dan tanpa di ketahui, Mawar pun mati, dan hantunya kini berkeliaran kesana kemari mencari alamat jessica yang ternyata palsu.

  Lama-kelamaan berita hantu mawar mulai tersebar ke telinga-telinga penduduk Desa. Dan sebagai hantu yang ingin menunjukkan eksistensinya, hantu Mawar pun mulai mengganggu para penjual yang lagi keliling jualan. “bang satenya 100 tusuk” hantu Mawar yang muncul tiba-tiba dibelakang si abang sate, “wah, eneng. Ngagetin aja, tinggal 10 tusuk neng” jawab abang sate dengan santainya. “ohh, yau dah deh bangg.. hihihihiihihi” jawab mawar, dengan jenis tawa seorang kunti yang khas (*sereemm). Si abang pun mulai merinding dan menyerahkan sate nya. Kemudian pergi takut terjadi apa-apa. Tapi, beberapa saat kemudian si abang balik lagi “neng, maapin ya. Eneng belum bayar”. Tanpa suara, Hantu Mawar menyerahkan beberapa lembar uang 50an kepada si Abang. Dengan girangnya si Abang terima dengan wajah gugup. Setelah sampai di perkampungan, ia menghitung uang yang diberikan tadi. Tapi, naas uangnya berubah menjadi daun. Dan kabar si Abang ini, menyebar ke seluruh pelosok Desa. Dan banyak pula yang sudah menjadi korbannya. Dan untuk mencegah hal itu agar tidak terulang, para warga sepakat untuk menebang pohon. Agar supaya Mawar tidak lagi mengelabui para pedagang dengan membayar menggunakan Daun . ^^...

Komunitas MAN Kreatif (KMK)

0/Post a Comment/Comments

Previous Post Next Post